Minggu, 21 Februari 2016

[MOVIE REVIEW] Now Is Good (2012) : "So, The Love Cure Still Working Its Magic?"
21.05.00

[MOVIE REVIEW] Now Is Good (2012) : "So, The Love Cure Still Working Its Magic?"


Actually I have no idea ini sebenarnya film tentang apa at the first place.  Saya sendiri memilih film ini untuk ditonton karena cast nya Dakota Fanning dan Jeremy Irvine. Yes, they are ‘Hollywood’s darling’ dan saya memasrahkan diri pada film ini mau apapun ceritanya. Fanning always stand out di hampir semua filmnya yang pernah saya tonton, except Twilight Saga. Dan Jeremy Irvine, he’s… Hot! What? Gak ada salahnya kan nonton film karena cuma yang maennya cakep? Hehehe, because yes, I’m so clueless about this movie at the first place.

Film dibuka dengan lines dari Tessa (Dakota Fanning) about Moment.
Moments. This is one. This right here, right now, is definitely a moment…..Anything could happen next.”
Dari menit-menit pertama film ini menceritakan sesuatu tentang Tessa yang dengan rambut pixie dan kulit pucatnya ingin mencoba sex, yang tetapi gagal karena menurutnya tidak begitu seharusnya dirinya kehilangan keperawanannya.

Ini film tentang sex? Ofc no. Film ini menceritakan seorang Tessa Scott (Dakota Fanning) yang sedang sekarat karena mengidap Leukimia sudah empat tahun lamanya dan dirinya membuat list to do tentang hal-hal gila yang akan dilakukannya sebelum dirinya meninggal, namun tanpa sengaja Tessa ini bertemu dengan Adam (Jeremy Irvine) yang ternyata mereka pun saling mencintai. Tessa merasa jika Adam akan menyelamatkannya dari kematian.


Film ini diangkat dari novel berjudul ‘Before I Die’ karangan Jenny Downham. Sebenarnya kisah seperti ini telah beberapa kali dibuat ke bentuk film. Sebagian mencetak sukses, sebagian lagi bahkan gagal. Untuk film ini saya rasa masih di jalur yang aman-aman saja. Ada beberapa hal yang membuat film ini tidak biasa. Jangan bayangkan film ini akan sesendu A Walk to Remember yang terkenal dengan lagu Only Hope nya, dan juga bakalan seperti film The Fault in Our Star, karena ini enggak. Tessa di sini menjalani kehidupan tidak seperti anak pesakitan. Gak dilarang keluar-keluar dan bahkan teler ‘shrooms bersama temannya Zoey (Kaya Scodelario).

Tessa bukan dari keluarga sempurna yang mana ibu dan ayahnya selalu tau akan berbuat apa jika sesuatu hal terjadi. Tessa hanya tinggal bersama ayah dan adiknya, sedangkan sang ibu digambarkan tidak begitu memperhatikan keadaan Tessa. Kisah cinta yang memerlukan komitmen tidak main-main. Bagaimana bingungnya Adam (Jeremy Irvine) ketika menyukai Tess tetapi dirinya tidak dapat membayangkan sesuatu hal akan terjadi pada Tessa. Ya, he can’t handle it. Bagaimana clueless nya Adam ketika Tessa mimisan hebat gak berhenti-berhenti ketika mereka mau kencan. Adam was so human. Gak jadi pahlawan dan ujug-ujug menggendong Tessa ketika dirinya pingsan. Nope. Buang jauh-jauh pikiran fairy tale itu, karena film ini mendobrak hal-hal tersebut.


Mungkin bagi sebagian orang bakal menilai bahwa si Tessa ini kurang ajar atau tak tahu diuntung, tapi itu merupakan usaha Tessa untuk memproses ketakutannya akan kematian. Usahanya agar terlihat selalu tegar dan selow aja, walaupun sebenarnya dia pun sangat takut. Banyak momen menyentuh dalam film ini yang menguras air mata. Bahkan menurut saya, film ini memiliki ending yang luar biasa bagus.

Akting semua aktor pun cukup memuaskan walaupun tidak sempurna. Kelakuan Tessa di film ini bikin gemes kadang-kadang, tapi dengan gaya nya yang bandel menjadikan tokoh Tessa ini menarik. Jeremy Irvine, not at his good, tapi lumayan berhasil memerankan cowok clueless ketika dihadapkan dengan kenyataan dirinya menyukai seorang gadis yang umurnya tidak lama lagi.


Bagi yang menyukai film-film drama melankoli yang menguras air mata, film ini patut dijadikan salah satu hiburan di saat senggang. Namun bagi yang tidak suka, mungkin akan merasa bosan. Tapi bagi saya pribadi yang suka dengan segala jenis film, Now Is Good ini sangat, sangat menguras air mata. Jadi siapkan segala sesuatunya ketika akan menonton film ini.Pemilihan lagu-lagu dari M83, Lana Del Rey, Peter Broderick pun menjadi salah satu alasan film ini cukup menghibur menurut saya, walaupun ya, film dengan tema seperti ini selalu klise.

0 komentar:

Posting Komentar