Jumat, 26 Agustus 2016


Setelah nonton episode terakhir dari season kedua UnREAL, dan juga episode finale season perdana dari Mr. Robot, saya yakin kalau dunia pertelevisian Amerika memang sedang berada di puncak, dari segi kualitas. Beberapa tahun ini, para pecinta film series dimanjakan dengan suguhan-suguhan apik yang memang niat dibuat dan tidak kalah dengan film panjang yang mana makin kesini makin general, tidak ada yang original dan juga lebih mengagungkan efek visual. Mungkin agak telat juga untuk mereview Mr. Robot karena sekarang sudah memasuki Season 2 bahkan hanya tersisa beberapa episode lagi, tapi untuk kalian yang baru mulai catch up atau penasaran, tulisan ini bisa menjadi salah satu referensi.

Dari judulnya, mungkin banyak yang mengira bahwa Mr.Robot merupakan series yang memuat cerita tentang Artificial Intelegent, bahkan di awal saya pun mengira seperti itu, namun ternyata perkiraan saya salah, sangat salah. Mr. Robot merupakan series yang menceritakan tentang seorang Elliot yang ketika siang menjadi teknisi IT di perusahaan cyber security, AllSafe, dan ketika malam menjadi seorang hacker Vigilante.


Elliot bermasalah dengan yang namanya interaksi sosial, namun dirinya punya cara tersendiri untuk mengenal orang-orang sekitarnya, termasuk sahabatnya Angela dan juga terapisnya, Krista. Tentu saja apalagi kalo bukan hacking data pribadi mereka termasuk email, rekening, dll.  Mungkin banyak yang setuju apabila cara Elliot merupakan cara yang tidak wajar dan menakutkan, namun ya itulah Elliot.

Sampai pada suatu waktu Elliot bertemu dengan pemimpin grup hacker FSociety bernama Mr. Robot yang berencana merekrutnya untuk melakukan aksi besar dan bersejarah: menjatuhkan korporasi-korporasi jahat dan korup dimulai dari Evil Corp, yang mana juga merupakan salah satu costumer dari perusahaan tempatnya bekerja.

Mr. Robot merupakan series yang menekankan gaya penceritaan yang kuat dan juga gaya visual yang apik. Mungkin sedikit mengingatkan pada gaya-gaya kelam dan gritty nya beberapa karya David Fincher. Namun sepertinya sang creator, Sam Esmail mengembangkan gaya Mr. Robot menjadi lebih dinamis dan bisa memberikan kesan mendalam terhadap penontonnya.



Dari segi cast, Elliot yang menjadi katalis utama, come out with a BANG di serial ini. Entah kenapa rasanya tak ada yang bisa menjadi Elliot selain Rami Malek. Menampilkan karakter yang penyendiri tapi kesepian juga seorang pecandu bisa dihadirkan dengan sangat apik oleh Rami Malek. Selain Elliot, Martin Wallstrom sebagai Tyrell Wellick juga merupakan tokoh yang cukup menarik di Mr. Robot. Wajahnya yang tipe-tipe manipulator juga bermain dengan sangat apik. Jangan lupakan karakter Mr. Robot yang diperankan oleh Christian Slater yang penuh dengan misteri yang kadang kita bertanya-tanya siapa sih dia?! Tyrell dan Mr. Robot merupakan tokoh-tokoh yang selalu punya andil terhadap plotnya.

Bagi saya yang tergila-gila dengan sinematografi unik dan nyeleneh, serial ini jadi salah satu favorit saya. Mr. Robot nampaknya memang tidak main-main dalam penggarapannya. Secara sinematografi baru Mr. Robot series yang menurut saya menabrak pakem-pakem mainstream dalam komposisi pengambilan gambar namun tetap tidak mengganggu, justru semakin membuat serial ini menarik. Seperti contoh: dalam conventional filmmaking, konversasi antar pemain biasanya memberikan kesan bahwa mereka saling berhadapan dengan adanya cut to cut antara pelaku konversasi dan memperlihatakan “leading room” dimana mereka memang sedang berbincang, namun tidak dengan Mr. Robot. Para karakter di Mr. Robot selalu ditampilkan dipaling bawah frame sehingga menyisakan banyak ruang kosong yang memperlihatkan setiap tokoh seolah-olah terisolasi, juga ketika sedang berbincang, selalu diperlihatkan seolah-olah para karakter berbicara sendiri.


Di masa kejayaan tivi kabel dan tivi internet, setidaknya referensi dan alternatif tontonan bagi saya yang memang pecinta serial, bertambah. Mr. Robot merupakan salah satu serial yang memang apik dan setiap episodenya selalu berkembang dengan baik. Season debutnya yang hype hingga menyabet Best Drama Series Critic’s Choice Awards 2016 dan Best Drama/Series Golden Globe Awards 2016  memperlihatkan bahwa serial ini memang layak ditonton bagi kalian pecinta serial televisi atau bagi kalian yang bosan dengan film-film panjang sekarang yang begitu-begitu aja ceritanya. Mr. Robot sudah memasuki season 2 dan hanya 3 atau 4 episode lagi tersisa. Tidak ada salahnya bagi kalian yang memang penasaran untuk segera catch up.


So, Welcome to FSociety, bitches!!!!
[SERIES REVIEW] Mr. Robot (2015): "Our Democracy Has Been Hacked"
15.31.00

[SERIES REVIEW] Mr. Robot (2015): "Our Democracy Has Been Hacked"