[MOVIE REVIEW] Captain America: Civil War (2016): A Russo Brothers Spectacular Job (Minor Spoiler)
Beruntunglah Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa menyaksikan film Marvel yang paling ditunggu-tunggu ini dua minggu lebih cepat (27 April 2016) dari negara asalnya sana (9 Mei 2016). Jadi nikmatilah sebaik-baiknya!
Dari sekian banyak film perang antara superhero vs superhero / superhero vs villain, saya takjub sekaligus harap-harap cemas ketika akan nonton film ini dengan pertanyaan di kepala saya ‘gimana Russo bersaudara akan menyajikan sekian banyak karakter di satu film tanpa kehilangan inti dan tidak tumpang tindih?’. Karena memang, di film superhero vs superhero sebelumnya saya sempat kecewa karena ada beberapa aspek penting di film yang kurang nendang bahkan cenderung mengecewakan (ngerti lah film apa. Hehe).
Jangan lupa ini film stand-alone nya Captain America, jadi, Captain America harus menjadi inti utama dari cerita, tapi, bagaimana Iron Man dan debut Spidey juga Black Panther? Well, I have to say, Russo Brothers did a great job.
Karakter utama ditampilkan dengan porsi sebagaiman seharusnya. Steve Rogers inti cerita di film ini, di mana masih berkaitan dengan film Captain America sebelumnya, Captain America: The Winter Soldier dan juga menjadi salah satu konflik utama di film ini. Konflik tersajikan dengan sangat baik.
Para bintang tamu diperlakukan dengan adil. Mereka diberi kesempatan untuk unjuk gigi dengan porsi yang saya rasa cukup untuk memperlihatkan kekuatan mereka tanpa mengganggu tokoh sentral yang sedang berkonflik. Tenang, porsi para bintang tamu ini pasti bakal terkenang terus deh sampe rasanya pengen spoiler, dan kalian bahkan bakal gak sabar pengen nonton film stand-alone mereka.
Ngobrolin Captain America: Civil War ini gak bisa gak ngobrolin Batman V Superman dari segi storytelling. BvS merupakan film yang bagus dan layak ditunggu, namun storytelling terutama dalam membangun konflik bisa dibilang kacau. Banyak isian yang gak perlu bahkan lebih baik dihilangkan karena jelas sangat mengganggu kenyamanan menonton. Battle Batman dan Superman seperti dipaksakan dan harus cepat beres karena mereka masih punya musuh utama, Doomsday.
Bagaimana dengan Captain America: Civil War? Sekali lagi, Russo bersaudara memang layak dibilang jenius karena bisa membangun cerita dengan rapih dan solid tanpa membuat bingung penonton. Plot berjalan tanpa harus mengerutkan dahi untuk memahaminya. Film ini juga berjalan sangat ketat tanpa terasa lamban dan bosan. Kalian tidak akan merasakan telah duduk sepanjang 147 menit.
Apakah film ini sempurna? Naaaah, nothing perfect.
Ada beberapa bagian yang mana sepertinya film ini tidak butuh villain lain, karena mereka terlihat useless. Bagi Cap Rogers, villain utama ya Iron Man. Beberapa superhero pun harus agak disisihkan untuk memberi ruang kepada para pemeran utama, sehingga terlihat mereka juga tidak begitu dibutuhkan. Mungkin kalian memerhatikan jika semua promo Civil War terfokus di perang bandara. Itu lah puncak dari pertempuran dimana seluruh superhero show up termasuk Spidey dan Ant-man. Kedua tim berjibaku saling mengalahkan satu sama lain tanpa kehilangan jokes nya juga.
Bagi kalian yang mengharapkan pertempuran epic terus menerus tanpa jeda dari awal hingga akhir film, mungkin tidak akan mendapatkannya. Namun jangan salah, walaupun film ini tidak sesempurna harapan kalian, namun film ini benar-benar menghibur dan layak ditonton. Secepatnya. Dan jangan beranjak begitu film selesai, ingat after credit khas MARVEL. Tidak ada salahnya juga kan kalian tahu siapa saja dibalik sukses film keren ini.
Well, film ini tidak sempurna, namun film ini menjadi salah satu film terbaik MARVEL. Yay!
0 komentar:
Posting Komentar