[MOVIE REVIEW] Teenage Mutant Ninja Turtles: Out Of The Shadows (2016): Not As Good As It Should Be
Awal Bulan Juni 2016 para penggemar
film disapa oleh hadirnya empat kura-kura mutan dalam Teenage Mutant Ninja Turtles: Out Of Shadows. Film ini merupakan
sekuel dari film pertamanya Teenage
Mutant Ninja Turtles yang rilis dua tahun lalu. Meskipun masih diproduseri
oleh Michael Bay, Film TMNT 2 kali ini
digarap oleh sutradara berkebangsaan Amerika yang lebih sering menyutradarai
music video, Dave Green.
Masih mengisahkan keempat
kura-kura mutan Leonardo, Donatello, Michelangelo, dan Raphael yang memburu
musuh bebuyutan mereka, Shredder (Brian
Tee) yang baru saja kabur ketika akan dipindahkan ke penjara lain. Tentu
saja usaha mereka tidak semudah yang diharapkan karena kali ini Shredder
dibantu oleh seorang ilmuan Dr Baxter Stockman (Tyler Perry) dan dua anak buah yang juga mutan, Bebop (Gary Anthony Williams) dan Rocksteady (Stephen Farrelly). Kali ini keempat
kura-kura, selain dibantu oleh April, juga dibantu oleh seorang mantan anggota
NYPD, Casey Jones (Stephen Amell).
Setelah kegagalan film pertamanya
yang lebih banyak mengisahkan si pemilik kura-kura, April O’Neil (Megan Fox), kali ini porsi empat kaka
beradik kura-kura ini lebih banyak termasuk penguatan karakter pada masing-masing
tokoh (Leonardo yang lebih wise
karena merupakan leader, Donatello si pintar dan IT geek, Raphael si kuat terlihat dari fisiknya yang lebih berotot,
dan Michelangelo si lucu) yang membuat film ini ya film kura-kura ninja seperti
kartunnya yang dulu biasa kita tonton.
Film kedua ini banyak memusatkan
pada karakter empat kura-kura ninja yang mana di film ini ditampilkan lebih
bagus secara fisik. Kualitas CGI yang digunakan semakin luar biasa bagus, untuk
keempat tokoh kura-kura ninja yang memang full CGI juga untuk dua mutan lainnya
Bebop dan Rocksteady. Plus 3D yang kualitasnya memang cukup baik namun
sepertinya film ini tidak begitu membutuhkannya karena kebanyakan adegan
diambil pada malam hari membuat efek 3D tidak bisa dinikmati dengan maksimal,
malah membuat kurang nyaman.
Kelemahan di film ini terlihat
pada cerita yang terasa tidak sefresh film pertama. Kehadiran Amell sebagai Casey Jones juga terlihat
hanya seperti cameo yang tidak terlalu dibutuhkan. Plot yang mudah ditebak dan
juga tidak terlalu banyak adegan mengejutkan seperti di film pertama. Jokes yang juga kebanyakan garing adalah
yang paling terasa karena di film pertama saya rasanya bisa tertawa lepas tapi
di film ini not so much dan ada perasaan
awkward begitu keluar dari bioskop.
But ya, overall, film ini
cukup menghibur dan cocok dinikmati bersama adik atau ponakan kalian.
0 komentar:
Posting Komentar