[MOVIE REVIEW] My Stupid Boss (2016): Potential, But...
Memutuskan nonton film My Stupid Boss karena masih banyak seat yang available dengan posisi yang
enak. Yap, dari awal sebenarnya tidak berniat untuk menonton film My Stupid Boss karena saya tidak pernah
tahu menahu buku yang menjadi adaptasi film ini dan poster film yang sangat ‘gak banget’ bagi saya. Namun, siapa
sangka ternyata di luar ekspektasi saya, film ini cukup menarik dan menghibur.
Menetap di suatu negara lebih
lama dari pada biasanya, kali ini Malaysia, seorang wanita asal Indonesia,
Diana (Bunga Citra Lestari) memutuskan
untuk mengisi waktu luangnya dengan bekerja. Namun, tidak seperti sang suami,
Dika (Alex Abbad) yang bisa bekerja dari
rumahnya, Diana memilih untuk kerja kantoran. Diana pun melakukan interview di sebuah perusahaan yang mana
boss dari perusahaan tersebut merupakan orang Indonesia yang juga sahabat lama
dari sang suami, dan merupakan boss yang menjengkelkan.
Diana pun harus dihadapkan dengan
segala persolanan yang bukan berasal dari pekerjaanya, namun dari sang boss
yang absurd. Selain menjadi boss yang
kikir dan ngeselin, Bossman (Reza
Rahadian) sapaan akrab si boss memiliki prinsip Bossman always right. Juga motto unik impossible we do, miracle we try yang memperlihatkan bahwa si boss
tidak mau rugi. Selain itu banyak lagi kelakuan Bossman yang tidak hanya membuat para karyawannya kesel tapi juga para penonton diajak menyaksikan bagaimana anehnya kelakuan si boss.
Sebagai film komedi, My Stupid Boss meamang menghibur dan
bisa membuat anda terpingkal-pingkal, terutama karena dialog antar pemain yang
menurut saya sangat menarik. Reza
Rahadian, ah, sulit sih memang awalnya membayangkan Reza Rahadian akan berakting konyol, namun ternyata, luar biasa
memang akting Reza Rahadian sangat
memukau sebagai boss yang menjengkelkan. Benar-benar masuk dalam karakter si
bossman yang aneh bin ajaib. Bunga Citra Lestari sebagai tokoh
sentral pun berakting cukup baik walaupun kadang seperti terlalu memaksakan
akting karyawan-benci-boss nya yang
terlalu over. Alex Abbad bermain cukup
impressive. Entah kenapa saya sih selalu suka jika Alex Abbad berakting. He’s
really good actor. Saya sih malah sangat terkejut dengan akting para
karyawan yang lebih pop-up dibanding
aktor-aktor utama. Bront Palarae sebagai
Adrian, Atikah Suhaime sebagai
Norahsikin, Iskandar Zulkarnain
berperan sebagai Azhari, dan Chew Kinwah
sebagai Mr. Kho. Tanpa mereka, film ini sepertinya tidak akan semenarik ini. Empat
aktor ini membuat cerita lebih lucu lengkap dengan karakter yang dibangun
sangat kuat dari awal film dimulai. Awesome!
Saya acungi jempol untuk
departemen teknis. Film ini berani keluar dari warna-warna film Indonesia. Dari awal film mulai, My Stupid Boss seperti mengingatkan saya dengan film Spike Jonze, Her. Warna merah menjadi
warna yang dominan dan terlihat sangat kontras dengan warna lainnya. Namun
memang terlihat tone warna yang
digunakan sangat menarik dan juga eye-catchy,
juga sinematografi yang asik dengan simetrikal dan close-up shots ala-ala Wes
Anderson.
Meski film ini cukup menghibur
sebagai film komedi, namun sepertinya Upi
Avianto sebagai sutradara juga penulis naskah tidak begitu berhasil dalam
membangun jalan cerita yang kokoh dan solid. Ceritanya agak mengecewakan dan
terkesan jalan di tempat, namun harus buru-buru diakhiri. Sepanjang film kita
diajak tertawa namun tiba-tiba film selesai. Ending film yang terasa seperti tidak menyatu dengan film dan
terlalu dipaksakan pun terasa sangat mengecewakan bagi saya. Terasa klise dan ‘apa banget’. Sayang memang bagi film
yang di awal terasa memiliki potensi besar. Namun walaupun ada beberapa catatan untuk film ini, jika
ditonton, film ini oke kok.
0 komentar:
Posting Komentar